Kritik dan saran merupakan makanan sehari-hari ketika bekerja. Banyak orang yang mengartikan kritik sebagai hal yang negatif, padahal kritik dapat mendorong diri Anda untuk bekerja dengan lebih optimal. Tentu saja kritik juga sebaiknya disampaikan menggunakan intonasi dan kata-kata yang tidak menyinggung hati. Namun, apa yang harus Anda lakukan ketika menghadapi kritik dari atasan yang mungkin tidak mengenakan?
Tidak perlu panik atau merasa terintimidasi, setiap kritik yang diutarakan memiliki solusi. Kunci untuk mengusir rasa takut tersebut adalah dengan menjadikan kritik sebagai inspirasi untuk berbenah diri. Untuk bisa bersikap profesional dalam menghadapi kritik dari atasan, berikut 5 cara yang bisa Anda terapkan.
Jangan anggap personal
Sangat mudah untuk merasa marah dan tersinggung ketika performa kerja Anda dikritik oleh atasan, apalagi jika dilakukan di depan rekan kerja lainnya. Ini merupakan sesuatu yang wajar. Ketika menghadapi kritik, Anda harus memiliki pikiran yang terbuka untuk benar-benar bisa memisahkan lingkungan kerja dengan lingkup pribadi.
Ingatlah bahwa kritik yang diberikan ini bukanlah serangan personal dari atasan terhadap Anda, melainkan input untuk memperbaiki kinerja Anda. Jangan langsung mengedepankan emosi atau berasumsi bahwa atasan tidak menyukai Anda. Dalam ranah profesional, kritik yang baik umumnya disampaikan dengan sopan. Akan tetapi, jika Anda menerima kritik yang cukup keras dari atasan, tetap berikan respon yang baik tanpa memberikan argumen tambahan.
Hormati dan pahami maksud atasan
Mungkin kritik yang diberikan memiliki konotasi negatif ketimbang positif. Walaupun begitu, tetap ucapkan terima kasih atas kritik yang diberikan. Tarik napas yang dalam dan tenangkan diri Anda agar tidak terbawa emosi. Jika sudah tenang, Anda bisa mendiskusikan kritik tersebut dengan atasan di lain waktu supaya kedua belah pihak dapat meluruskan hubungan kerja yang kondusif.
Ada beberapa kemungkinan mengapa atasan mengkritik performa kerja Anda. Bisa saja atasan tersebut juga dikritik oleh atasannya akibat kesalahan yang Anda lakukan. Jika begini kondisinya, Anda perlu menghadapi kritik secara dewasa dalam situasi seperti ini. Pahami bahwa atasan Anda tidak bermaksud untuk memarahi Anda, melainkan ingin membantu Anda dalam bekerja dengan lebih baik.
Fokus pada poin yang harus diperbaiki
Tidak ada orang yang sempurna di dunia ini, termasuk juga diri Anda. Menghadapi kritik merupakan sikap yang sangat diperlukan untuk memperbaiki diri, performa kerja, dan membawa Anda menuju kesuksesan. Terlebih lagi bila kritik tersebut datang dari atasan Anda, anggaplah ini sebagai bentuk perhatian beliau karena ia ingin Anda menjadi lebih baik lagi.
Ambil waktu untuk merenungkan kritik yang diberikan sambil mencatat poin-poin yang masih dirasa kurang. Bisa juga Anda catat untuk referensi di masa mendatang. Jangan terpaku pada kritik tersebut secara umum, tetapi petik poin-poin membangun yang harus diperbaiki.
Misalnya atasan Anda mengeluhkan pekerjaan Anda yang tidak selesai tepat waktu, berarti masalahnya terletak pada time management Anda. Saat Anda menghadapi kritik dengan fokus hanya pada poin masalah yang disorot, maka Anda bisa lebih maksimal mengubah kritik tersebut menjadi kalimat membangun.
Evaluasi kerja secara mandiri
Setelah mengambil poin-poin penting dari kritik yang Anda terima, saatnya untuk menggunakannya sebagai bahan evaluasi kerja. Hanya Anda yang sepenuhnya mengenal etos kerja diri sendiri, maka sudah sepatutnya untuk terlebih dahulu menilai performa kerja Anda berdasarkan kritik yang disampaikan oleh atasan.
Tentunya, Anda tidak ingin mengulang kesalahan yang sama. Bila terjadi lagi, atasan akan menganggap Anda kurang menganggap serius masukan yang telah diberikan sebelumnya. Ada baiknya untuk membuat catatan kecil berisikan do’s and don’ts dari kritik yang Anda kumpulkan. Anda perlu menghadapi kritik dengan mengimplementasikannya secara nyata.
Ubah kritik jadi pencapaian
Tidak ada cara terbaik dalam menghadapi kritik selain menunjukkan pencapaian kerja. Kembali lagi, kritik merupakan “alat” yang penting untuk mengembangkan kemampuan Anda. Daripada membuang energi untuk mengumpat atau mengutuk kritik dari atasan Anda, ubah kritik tersebut menjadi sebuah keberhasilan.
Saat rapat selanjutnya bersama atasan, Anda bisa menunjukkan pencapaian kerja Anda dan mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut mungkin terjadi karena kritik yang pernah diberikan oleh beliau. Dengan begitu, Anda memberikan apresiasi secara tidak langsung dan memperlihatkan bahwa Anda memiliki niat yang besar untuk berkembang bersama perusahaan.