Mengenal Data Scientist, Profesi yang Paling Banyak ‘Diburu’ di Abad ke-21

Mengenal Data Scientist tidak dapat dipungkiri, data sangat berharga untuk membuat suatu organisasi tetap unggul.
Apa kunci kesuksesan raksasa seperti Google dan Amazon? Data! Bagaimana Netflix bisa
memahami perilaku pelanggannya dan memberikan film dan serial TV yang disukai? Data!
Agar data yang berlimpah dapat digunakan untuk membuat strategi, data scientist (ilmuwan
data) berperan penting dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data menjadi
informasi. Data scientist bahkan menjadi profesi yang paling ‘seksi’ di abad ke-21, begitulah isi
dari artikel di Harvard Business Review yang ditulis oleh Thomas H. Davenport dan D.J. Patil.

Data scientist sangat dibutuhkan karena memiliki ketajaman bisnis, menguasai
matematika/statistika dan ilmu komputer/pemrograman. Simak uraikan tentang data
scientist.berikut bila Anda mempunyai passion dalam memproses data, tertantang untuk
mencari solusi untuk tempat dimana Anda berkarya.

Apa itu Data Scientist?

Ketika Anda menjadi seorang data scientist, bertanggung jawab untuk mengidentifikasi tren dan
membuat prediksi berdasarkan data dalam jumlah besar, seperti menemukan preferensi
konsumen, dan memberikan kode agar menghasilkan produk yang lebih baik.

Secara garis besar, alur kerja data scientist yaitu:
1. Data scientist mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan analisis data dalam
organisasi;
2. Menentukan rangkaian data dan variabel yang tepat;
3. Mengumpulkan data terstruktur maupun tidak terstruktur dari bermacam-macam
sumber;
4. ‘Membersihkan’ serta memvalidasi data; merancang dan menerapkan algoritme untuk
mencari informasi baru;
5. Menganalisis data untuk menemukan pola kecenderungan;
6. Menafsirkan data serta menemukan solusi dan kesempatan yang mendukung
tercapainya tujuan organisasi;
7. Mengkomunikasikan temuan kepada stakeholders dengan visualisasi dan cara lainnya.

Sebenarnya, sebelum Big Data menjadi perhatian berbagai institusi, sudah ada profesi analis
data dan analis bisnis, namun kedua profesi tersebut hanya fokus pada hasil analisis.
Sedangkan data scientist memiliki tugas tambahan yaitu bereksperimen berdasarkan hasil
temuan agar dapat memberikan saran yang paling tepat terkait manajemen strategi.

Bahasa pemrograman yang harus dikuasai antara lain, R, Python, SAS, Hive, MatLab, SQL,
Pig, Spark, dan Hadoop. Selain itu, data scientist mempunyai kemampuan komunikasi
termasuk menarasikan dan memvisualisasikan wawasan yang didapat kepada koleganya.

Pendidikan untuk Menjadi Data Scientist

Lulusan S1 dapat menjadi data scientist, tetapi idealnya melanjutkan studi S2. Data scientist
setidaknya memiliki keahlian di bidang studi statistika. Selanjutnya menguasai keahlian
pemrograman, mulai dari ilmu komputer, software engineering, dan systems development.
Terakhir, menguasai ilmu bisnis ekonomi/finansial/marketing/operasional/manajemen.

Selain perkuliahan, pemula bisa mulai belajar dari materi pembelajaran yang tersedia pada
situs seperti Coursera, Udacity, Kaggler. Pelatihan atau kursus juga bisa dimanfaatkan untuk
menambah pengetahuan.

Tidak hanya hard skills yang harus dimiliki, tetapi soft skill seperti komunikasi juga tidak bisa
dianggap remeh. Data scientist akan memberikan nilai tambah pada organisasi ketika ia bisa
menjelaskan dan memvisualisasikan temuannya sehingga bisa dimengerti pula oleh koleganya
yang tidak mendalami statistika.

Karier Seorang Data Scientist
Di Indonesia, sudah terdapat perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang
telekomunikasi, perbankan dan startup yang menjadikan data scientist sebagai posisi yang
penting dalam manajemen mereka. Sayangnya, di Indonesia, jumlah data scientist masih
sedikit dan tidak sebanding dengan permintaan terhadap data scientist.

Walaupun data scientist banyak ‘diburu’, ia tetap harus memperkaya pengalaman dan
mendalami ilmunya. Saat ini banyak perusahaan yang membutuhkan data scientist untuk
membantu mereka dalam hal yang berkaitan dengan salah satu komponen untuk membuat
prediksi, yaitu machine learning (algoritme dan model matematika yang membuat mesin bisa
melakukan berbagai tugas). Data scientist menggunakan data untuk ‘melatih’ mesin agar dapat
membuat prediksi. Namun, semakin banyak aktivitas machine learning yang terotomatisasi dan
semakin banyak citizen data scientist (data scientist yang bisa mengaplikasikan sebagian aspek
ilmu data dan analisis walaupun memiliki sedikit pengalaman) bermunculan. Oleh karena itu,
data scientist harus siap meningkatkan keahliannya.

Penghasilan Data Scientist
Rata-rata gaji data scientist di Amerika Serikat adalah $139.840 per tahun. Gaji untuk posisi
tersebut di Indonesia bisa mencapai sekitar Rp 25.000.000 hingga Rp 100.000.000. Akan
tetapi, perlu diingat bahwa profesi ini masih baru, sehingga belum banyak informasi yang akurat
tentang gaji data scientist.

Parrish & Co.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *