Di tengah pandemi, santer terdengar pemberitaan di mana perusahaan melakukan PHK karyawan secara besar-besaran. Upaya efisiensi ini dirasa beberapa perusahaan paling logis dilakukan untuk memastikan perusahaan tetap dapat berjalan secara optimal. Tentu saja solusi yang diambil tidak hanya PHK karyawan, tetapi juga pemangkasan anggaran di beberapa sektor divisi operasional yang dirasa tidak begitu berpengaruh secara signifikan pada perusahaan sendiri.
Sementara beberapa perusahaan lain mengambil kebijakan untuk merumahkan para karyawan dengan atau tanpa tunjangan yang diberikan. Apapun keputusan perusahaan, pasti ada alasan yang mendorong keputusan-keputusan tersebut untuk diambil. Perlu dipahami bahwa tidak hanya perusahaan, tetapi karyawan juga mengalami situasi sulit sekarang ini. Itu sebabnya sangat penting agar Anda tetap memperhatikan etika yang tepat saat melakukan PHK karyawan.
Transparan
Sebagai wakil dari perusahaan yang diminta untuk melakukan PHK karyawan, Anda harus melakukannya dengan transparan. Informasikan keadaan dan kondisi yang dialami oleh perusahaan dengan apa adanya kepada setiap karyawan yang terkena pemutusan kerja ini. Walaupun kelak mereka tidak akan lagi terlibat sebagai pekerja di perusahaan tersebut, tetap penting bagi mereka untuk mengetahui informasi ini.
Dengan memberikan informasi yang terbuka tentang kondisi tersebut, karyawan akan lebih memahami situasi yang dialami perusahaan. Walau tentu saja akan tetap sulit, setiap karyawan berhak atas alasan mengapa mereka di-PHK. Apalagi jika alasan PHK karyawan ini bukan karena kesalahan dari yang bersangkutan selama bekerja di perusahaan tersebut.
Tidak bertele-tele
Anda juga perlu mengingat dan memahami bahwa para karyawan pada dasarnya juga bisa membaca situasi. Apalagi dalam konteks kondisi krisis yang dialami oleh setiap orang sekarang ini di tengah pandemi COVID-19. Sehingga, Anda tidak perlu melakukan pembicaraan yang bertele-tele dengan topik-topik yang tidak perlu saat akan melakukan PHK karyawan ini.
Pastikan percakapan berlangsung cepat dan informatif. Sampaikan informasi dengan akurat dan transparan. Jangan bertele-tele dan pilih bahasa yang lugas namun tetap sopan. Sampaikan hal-hal yang perlu disampaikan saja. Termasuk informasi penting yang perlu diketahui oleh setiap karyawan setelah mereka di PHK nanti, adakah hak-hak yang akan diterima dan sebagainya.
Paham reaksi
Saat melakukan PHK karyawan, Anda harus benar-benar memahami bahwa setiap reaksi yang diberikan tidaklah sama. Anda juga tidak dapat berharap bahwa setiap karyawan akan memberikan reaksi atau respon yang positif terkait keputusan pemutusan kerja tersebut. Bisa jadi reaksi atau respon yang diberikan para karyawan justru negatif bahkan agresif.
Sebagai perwakilan perusahaan, Anda diharapkan agar tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Pahami bahwa reaksi ini merupakan hal wajar bagi siapapun yang kehilangan pekerjaan. Apalagi jika pekerjaan tersebut adalah satu-satunya sumber penghasilan bagi karyawan yang bersangkutan. Untuk itu, Anda perlu menguasai diri dengan baik agar tidak ikut terpancing secara emosional.
Atur nada dan intonasi
Saat memulai percakapan ini, pastikan kondisi emosional Anda sedang dalam keadaan stabil dan tenang. Anda perlu mengatur nada serta intonasi saat berbicara dengan sebaik-baiknya. Pastikan karyawan yang diajak bercakap-cakap dan diinformasikan mengenai pemutusan kerja ini memahami bahwa ini adalah keputusan yang diambil dengan melihat sisi-sisi kepentingan operasional dan profesional.
Jaga bahasa tubuh Anda sekaligus kontak mata. Pastikan komunikasi terjalin dalam tataran sopan santun dan profesionalitas yang seharusnya. Sehingga, bisa menjaga atmosfer tenang dan saling menghormati satu sama lain selama proses PHK karyawan ini berlangsung. Jika Anda sendiri merasa membutuhkan waktu jeda, tidak ada salahnya untuk istirahat sebentar.
Beri motivasi
Terakhir yang dapat Anda lakukan adalah memberikan motivasi pada setiap karyawan yang mendapat pemutusan kerja. Termasuk memberi dukungan, seperti kesediaan perusahaan untuk memberikan surat rekomendasi kerja atau berkas lain yang akan dibutuhkan oleh karyawan nantinya di pekerjaan mereka yang baru.
Dengan begitu, Anda dapat menghadirkan citra baik perusahaan yang juga ingin mengapresiasi kerja para karyawan yang pernah terlibat dalam kerja-kerja baik dengan perusahaan. Sembari tetap mempertahankan etika dan hubungan baik baik antar personal, maupun secara institusi itu sendiri.
Meta desc : Tidak hanya perusahaan, karyawan juga mengalami situasi sulit. Itu sebabnya sangat penting agar Anda tetap memperhatikan etika yang tepat saat melakukan PHK karyawan.